ANALISIS UNSUR INTRINSIK “NOVEL SURAT KECIL UNTUK
TUHAN”
KARYA AGNES DAVONAR
UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH KAJIAN PROSA FIKSI
TAHUN AJARAN 2012
Oleh :
Andhika Nugroho
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM
STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS
KANJURUHAN
2012
Sinopsis Novel :
A
|
da seorang anak remaja yang bernama
Keke. Umurnya 13 tahun. Dia remaja aktif yang duduk di kelas 2 SMP. Suatu pagi
Dia terbangun dengan mata memerah kemudian hidungnya berdarah. Ayahnya membawa
dia ke Dokter untuk diperiksa.
Awalnya Dia pikir, keke
hanya flu biasa dan kelelahan sehabis mengikuti olah raga volley. Tetapi Dia
salah, ayahnya mendapatkan kabar kalau keke terserang kanker ganas. Kanker itu
dapat membunuhnya dalam waktu lima hari. Ayah keke merahasiakan kanker itu
darinya, ia takut bila keke tahu harus dioperasi dengan kehilanagan sebagian
wajah kirinya.
Hari berlanjut, di wajah keke mulai
tumbuh gumpalan sebesar bola tennis dan perlahan sebesar buah kelapa. keke
menangis, tapi tak ada yang mau memberi tahu penyakit apa yang ada di wajahnya.
Keke jalani hidupnya senormal mungkin, namun kanker itu menghalangi langkahnya,
keke tidak ingin menangis dan berpikir dia sakit. Walau Dia sadar bahwa
hidupnya tidak akan lama lagi.
Tuhan memberikan nafas
panjang padanya untuk bertahan selama tiga tahun dari penyakit ini. keke pun
menulis surat kecil pada Tuhan, semoga tidak ada lagi orang yang mengalami hal
yang sama dengannya.
Ini
adalah Surat Kecil Untuk Tuhan yang ditulis dengan keke :
TUHAN …
ANDAI Aku BISA KEMBALI
Aku INGIN TIDAK ADA TANGISAN ANDAI Aku BISA KEMBALI Aku TIDAK INGIN ADA LAGI HAL YANG SAMA TERJADI PADAKU TERJADI PADA SIAPAPUN TUHAN … ANDAI Aku BISA MEMOHON JANGAN ADA TANGIS DAN DUKA DI DUNIA LAGI TUHAN ANDAI Aku BISA MENULIS SURAT UNTUKMU JANGAN PISAHKAN Aku DARI SAHABAT DAN ORANG YANG Aku SAYANGIN. Aku INGIN MENJADI DEWASA SEPERTI BURUNG YANG BISA TERBANG KETIKA IA DEWASA Aku INGIN AYAH MELIHAT Aku KETIKA Aku MEMILIKI LAGI KEINDAHAN GERAIAN RAMBUT.. TUHAN … SURAT KECILKU INI..
ADALAH PERMINTAAN TERAKHIRKU
ANDAI Aku BISA KEMBALI.. |
Analisis Unsur Intrinsik :
•Tema : Perjuangan seorang Remaja melawan penyakit
kanker Ganas (Rabdomiosarcoma),tetapi memiliki semangat untuk Hidup.
• Penokohan :
~Keke
(Tokoh utama yang Berperan Sebagai “Aku”) :
Seorang
remaja yang aktif,cerdas,dan percaya diri.Memiliki keinginan dan cita-cita
dirinya sendiri, walau hidupnya tidak akan lama lagi.
Hal
ini dapat dilihat dari Bacaan hal 11 :
“Satu
Lagi kebiasaanku setiap pulang sekolah sambil menunggu ayah selesai bekerja di
kantor sekolah. Aku Sering ikut ekstrakulikuler volley dengan kakak-kakak
kelas dan kedua kakakku. Selain itu, aku juga suka ikut membantu mereka untuk
membuat Mading (Majalah Dinding).Kemudian aku diarahkan oleh kakak kelasku
menjadi team Kreatif MADING karena kata mereka aku berbakat menggambar dan daya
imajinasiku tinggi. Begitu kata mereka.”
~Ayah Keke
(Dalam cerita Disebut “Ayah”) :
Seorang
ayah yang bijaksana dan perhatian kepada ketiga Anaknya.Hal ini dapat dilihat
dari Bacaan Hal 61 :
“Aku
menolak di gigitan kedua, tetapi ayah dengan setia berada disampingku dan terus
memberikan dukungan kepadaku sambil merayuku untuk memakan obat-obat herbal
tersebut.’Ayo, Keke…Dimakan sayang… kan kamu mau sembuh.Kita berangkat umroh
sama-sama nanti kalau kamu sembuh. Nanti di tanah suci kita bersyukur kepada
Allah karena kamu diberikan kesehatan. “Kamu mau kan sayang…???” Kata Ayah.
~Andi
:
Pehatian
dan Penyayang.Hal ini dapat dilihat dari bacaan Hal 72. :
“Keke,
Andi tau kamu marah terhadap keadaan! Tapi bukanlah menyiksa diri seperti ini bukanlah
Keke yang sesungguhnya?! Keke yang sesungguhnya adalah orang yang Andi cintai
dan seorang gadis yang tabah. Keke yang Andi cintai adalah putri yang selalu tersenyum
dan riang dalam keadaan apapun!” Ujar
Andi.
~Pak
Iyus
:
Sangat setia
pada keluarga Keke.Baik penyabar, perhatian terhadap Keke.
Hal ini dapat
dilihat Dari bacaan Hal 113 :
“Kamu tenang
aja, Ke…. Nggak usah khawatir.Ada ayah,ada kak Chika,ada kak Kiki dan ada pak
Iyus yang nemenin kamu kemana aja. Pokoknya kamu tenang aja…. Mendingan kita
lanjutkan Makan kita ini, oke?” Ujar pak Iyus sambil mengajakku bercanda.
~Sahabat-Sahabat Keke.
(Fadha,Maya,Shifa,Ida,Andhini)
Baik,
setia menemani Keke Disaat-saat terakhir Keke baik, setia Kawan.
Hal
ini dapat dilihat dari Bacaan Hal 99 :
“Hal
pertama yang kulakukan ketika aku kembali ke bangku sekolahku,
yaitu..Kuletakkan tanganku dan kusentuh dengan jariku.Rasa lembut meja
coklatIni nyaris telah kulupakan. Fadha dan Sahabat-sahabatku hanya tersenyum padaku
sambil berkata……
“Welcome
back,Keke..!!” Ujar Mereka..”
~Bibi
: Seorang Pembantu rumah tangga yang baik dan perhatian kepada Keke.
Hal
ini dapat dilihat dari bacaan Hal 13-14 :
Ayah
sudah menunggu di mobil bersama supirnya. Aku berlari menuju bangku belakang. Lalu
ayah berkata padaku, “Lama banget sih… Katanya mau latihan dulu sebelum upacara
pagi ini!”. “Aduh ayah.. Maaf, tadi kesiangan sedikit..”. Lalu Bibi memberikan
roti kepada ayah untuk diberikan padaku. “Ini, makan roti yang sudah disiapkan
Bibi!”.
~Kak Kiki
: Suka Bercanda dan sedikit jahil kepada Keke.Hal ini dapat dilihat dari
Bacaan
Hal 29:
“Kak
Kiki tidak percaya begitu saja.Saat aku lengah, dia langsung mencopot kacamata
hitamku. Akhirnya semua pun tau. Benar saja dugaanku!! Tawa kakakku meledak dan
ia terlihat senang melihat wajahku. Untungnya ayah langsung melotot ke arah
kakakku dan kak Kiki pun terdiam. Ayah memperhatikan keadaan mataku. Ia sedikit
panik melihat aku bisa tertular penyakit mata karena sejak kecil aku terbilang
jarang sakit.”
~Angel
: Sombong,norak,dan suka mengejek sesama temannya.Hal ini dapat dilihat
Dari
bacaan Hal 33 :
Sebelum
pertandingan,Angel sempat mendatangi timku. “Aduh, kayaknya kalau memang dengan
keadaan musuh yang sakit nggak enak juga ya? Tapi apa boleh buat.. Kita
terpaksa harus menang dengan keadaan kayak gini!”
Fadha
langsung bangkit. Aku menarik tangannya untuk tidak melayani Ejekan Angel.
“Oops. Awas ada yang mau nubruk. Sebaiknya
simpan aja tenaganya buat
Ngalahin
kita.. Daa… “Ucap Angel sambil meninggalkan kami”.
~dr.Adi Kusuma
: Seorang Dokter yang pertama merawat Keke ketika Keke sakit. dr.Adi sangat Baik
merawat Keke.
Hal
ini dapat dilihat dari bacaan Hal 35-36 :
“Jadi,
Keke kenapa dok? Kok sakit mata sampe mimisan gitu?”. “Hmm.. Sampai sejauh ini
sih saya kira Sinus. Tapi belum tau juga kalau belum di ronsen. Sekarang saya
tulis resep aja. Kalau bisa sih Keke jangan sekolah dulu selama proses
pengobatan..”. “Iya..” Jawabku singkat. “Obat ini diminum dulu secara teratur
selama 5 hari. Bila tidak ada perubahan, saya akan buat surat pegantar ke dokter
THT (Telinga Hidung Tenggorokan).” Ujar dokter Adi Kusuma.
~Prof.Mukhlis : Seorang Profesor yang ahli dalam bidang
kanker.Prof Mukhlis sangat berjuang dalam mengatasi penyakit kanker Keke.
Hal
ini dapat dilihat dari bacaan hal 115 :
“Kita
coba lakukan hal yang sama, yaitu dengan proses kemoterapi satu seri
lagi,dilanjutkan dengan Radioterapi dengan disinar. Jika ini
belum berhasil maka akan saya diskusikan dengan teman-teman saya di Universitas
Indonesia. Kita bedoa saja, semoga cara ini berhasil.” Kalimat pesimis dari Prof
Mukhlis.
•
Latar/setting : ~ Latar tempat kejadian
dalam cerita ini adalah di Kota Jakarta. Tepatnya di kawasan Green
Garden-Jakarta menuju ke pedagang Kaki lima.
~
Latar waktu kejadian dalam novel tersebut adalah malam hari
~
Suasana Kejadian dalam novel tersebut adalah Menyenangkan
Ketiga
latar dalam kutipan novel tersebut terungkap dalam cerita pada Bacaan Hal
111.
“
. . .Ayah pun mangajak kami makan malam diluar sambil menikmati udara malam
Kota Jakarta, karena hari ini menu makan malam kami tidak tersedia. Sejenak
kami menikmati sea food di kaki lima yang enak di kawasan Green
Garden.Aku senang kami bisa tertawa bersama-sama dan aku berhasil melenyapkan
rasa gundah dihati ayah dan kakak-kakakku.”
·
Alur/plot
:
Dari kutipan novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” memiliki alur yang bersifat maju. Jalinan
cerita disusun berdasarkan urutan waktu yang berjalan ke depan.Bukan berbalik
ke masa lalu/lampau.
·
Tahap
perkenalan/Penyituasian :Tahap ini dapat dilihat dari bacaan
hal 5
Hai
sobat,,kenalkan.
Namaku
Gita Sesa Wanda Cantika.terlalu panjang ya..
Ok!
Biar gampang sebut saja namaku Keke.
Aku
anak ke-tiga dari tiga bersaudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki,namanya
juga dipersingkat saja. Panggil mereka Chiko yang tampan dan Kiki yang
manis.Hehehe….Jadi diantara keluarga ku, aku adalah anak perempuan
satu-satunya. Chika adalah kakak tertuaku.Dia lebih tua 8 tahun dari aku. Saat
ini selain kuliah, dia juga bekerja di salah satu Free Magazine di
Jakarta. Tentu saja dia adalah kakak kebanggaanku karena ia dapat membagi waktu
antara kuliah dan bekerja tanpa merepotkan orang tua kami.
·
Tahap
permunculan konflik : Tahap ini dapat dilihat dari bacaan
hal 28
Setelah
kakakku sembuh, sepertinya ada yang aneh ketika aku terbangun di pagi hari. Aku
merasa mataku terasa perih. Aku segera melihat di cermin di lemari kamar.
Astaga!! Mataku memerah. Apa yang aku takutkan benar-benar terjadi! Aku
tertular penyakit mata dari kakak. Aku memang sudah berpikir akan menerima
penyakit ini karena karma meledek kak kiki. Kalau sudah begini aku hanya bisa
pasrah. Mungkin aku dikutuk kakak karena ejekan saat itu. Untuk menghindari
keadaan memalukan, aku sengaja memakai kacamata hitam saat hendak makan pagi.Rasanya
malu sekali untuk makan pagi bersama bila kakakku melihat wajahku ini.
·
Tahap
peningkatan konflik : Tahap ini dapat dilihat dari bacaan
Hal 34 (Ketika keke sedang bermain Volly) :
Saat
sebuah bola melayang di depanku, Fadha berteriak padaku untuk mengoper bola
padanya, tapi kepalaku merasa sedikit pusing sehingga akhirnya gagal. Mataku
berkunang-kunang. Tiba-tiba Maya mendekati aku sambil berkata,
“Ke,, hidung loe mimisan..”
“Apa?
“
Aku
menyadari seluruh kaos olahragaku tersiram tetesan darah. Pertandingan langsung
dihentikan. Aku terkejut tak menyadari hidungku mulai mengeluarkan darah segar.
Dan aku mulai merasa tambah sulit bernafas sehingga harus menggunakan mulutku
sebagai bantuan.
·
Tahap
Klimasi : Tahap ini dapat dilihat dari bacaan Hal 39
(Ketika keke sedang diperiksa Oleh Prof.
Lukman) Aku hanya melihat ayah masih sempat bercanda denganku walau aku tau
kami sendiri bingung dengan permintaan Prof. Lukman padaku. Aku duduk dikursi
yang ada didepan ruangan. Suara di dalam ruangan tidak terdengar sehingga
keadaan menjadi sunyi. Prof. Lukman mulai menghela nafas untuk memulai
pembicaraan dengan ayah sambil memperhatikan Hasil copy scenen kepalaku.
“Pak
Jody..”Panggil Prof. lukman pada ayahku.
“Iya,
Prof.Bagaimana hasil diagnosa copy scenen-nya?” Tanya Ayah.
“
Hmm… Mohon Bapak kuat mendengar semua ini!” Jelas Prof. LukmanYang mulai
membuat ayah sedikit bingung.
“Ada
apa dengan putri saya, Prof?” Tanya ayah.
“
Hasil diagnose saya menunjukkan secara positif putri bapak terinfeksi penyakit Rabdomiosarkoma.”
“
Hah??? Rabdo…. “ Ujar ayah kesulitan mengulang kata-kata yang baru didengarnya.
“Ya,Rabdomiosarkoma …
Penyakit ini secara luas dikatakan tergolong kanker.”
“Astaga….
Kanker?? “ Ayah terkejut.
“Benar,
putri bapak positif positif terinfeksi penyakit Rabdomiosarkoma atau
dalam bahasa lokalnya kanker jaringan lunak!”
·
Tahap
Penyelesaian : Tahap ini dapat dilihat dari bacaan
Hal 79-80
(saat penyembuhan melalui tahap Kemoterapi)
Pecakapan Ayah & Prof Mukhlis.:
“Prof.,
adakah cara lain untuk putri saya? Sebab Keke adalah putri saya satu-satunya
yang saya miliki. Saya tidak sanggup melihat dia kelak menatap masa depan tanpa
wajah yang sempurna! “ Ujar Ayah menangis.
“Saya
mengerti pak,, Saya mengerti! Tapi walaupun ada cara lain saya tidak yakin ini
bisa berhasil.!”
Ayah
bangkit dan seperti terjadi harapan mendengar kalimat itu.
“Apapun
caranya selain operasi, Saya rela Prof. Saya tidak ingin terjadi hal yang buruk
akibat operasi ini dan menjadikan masa depan putri saya sebagai taruhan!!”
Jelas ayah.
Prof
Mukhlis hanya diam sejenak dan mulai bicara pilihan lain.
“Kemoterapi…
Mungkin cara ini bisa membuat Keke sembuh tapi saya tidak menjamin sama sekal.
Saya akan berusaha agar cara ini berhasil!”
“Apa
itu Kemoterapi? “ Tanya ayah.
“Kemoterapi
sejenis pemberian obat-obat tertentu melalui darah yang bisa membunuh
pertumbuhan sel kanker. Obat ini adalah obat keras. Pada kasus putri anda
karena masih terlalu kecil, saya hanya takut adanya penolakan dalam tubuhnya!”
·
Gaya
bahasa :
Gaya
bahasa bentuk ungkapan :
Hal
ini dapat dilihat dari bacaan hal 83 :
→
Aku merasa bagaikan makhluk asing yang tiba di Bumi. Ditempatkan di sebuah
ruang kosong.
·
Sudut
Pandang : → Sebagai Orang Pertama yang menceritakan tentang dirinya
sendiri.
Bukti
dapat dilihat dari bacaan Hal 5 :
Hai
sobat,,kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda Cantika.terlalu panjang ya..Ok! Biar
gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga bersaudara. Aku
mempunyai dua kakak laki-laki,namanya juga dipersingkat saja. Panggil mereka
Chiko yang tampan dan Kiki yang manis.Hehehe….Jadi diantara keluarga ku, aku
adalah anak perempuan satu-satunya.
·
Amanat/pesan
:
Jangan
mudah menyerah menjalani hidup ini, meskipun harus menderita penyakit kanker
(Kanker Rabdomiosarkoma)
Bukti
→ Hal 64 :
“…Ayah..Keke udah cukup sabar.Tapi Keke sudah
tidak sanggup lagi…!! Keke ingin menyerah dan lebih baik Keke mati saja..!!